Boleh Tidak Sih Menikah Dibulan Muharram / Bulan Suro??

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum wr.wb.

Apa kabar sahabat sahabat anwarpacor? Semoga dalam keadaan baik semua ya.

Dipostingan kali ini saya akan mencoba untuk serius dalam menggunakan jari saya.

"Kenapa bang tumben tumbenan amat?"

Karna dipostingan yg ini agak riskan soalnya berhubungan dengan adat istiadat dan akidah.

"Seriusan lu bang sampe ke akidah akidah?"

Ehh termasuk akidah gak ya kalo soal ini?

Yaudah pokoknya ikutin aja lah pembahasan kali ini.

Cekidot!!!!!!

Bulan Suro atau Bulan Muharram dalam kalender Hijriah bagi sebagian masyarakat Jawa khususnya dianggap sebagai bulan yang penuh dengan kesialan (Siaaaaal sial!!!!!)

"Bang inget, konsisten sama ucapan tadi"

Ohh iya maap maap.

Banyak mitos pada bulan Suro yang banyak dipercayai masyarakat Jawa (inger Jawa ya, buat ente ente yang bukan orang Jawa terserah dah mau percaya apa engga) seperti.

- Dilarang mengadakan pernikahan

- Menunda pindah rumah

- Dilarang mengadakan hajatan

- Dilarang keluar rumah pada malam satu suro

Ini sih yg saya tau, kalo ada yg tau lebih bisa share di kolom komentar.

Nah agak heran juga sih sama yg nomor 4 itu katanya dilarang keluar rumah pas malam satu suro tapi menurut penuturan kawan saya pas malam satu suro itu banyak orang yang keluar rumah nyuci keris.

Dan yang lebih ngeheranin lagi tuh kenapa ada larangan nikah di bulan Suro?

Sampai saya sempat berpikir hal bodoh seperti ini (Mungkin gak boleh ngelaksanain pernikahan dibulan suro karna gak punya duit buat biaya KUA + resepsi secarakan bulan suro itu posisinya setelah bulan haji, mungkin ya mungkin)

Teman saya pun juga memberikan opini dia kenapa ada hal seperti itu. Dia berkata seperti ini "Kalo dari opini gue sih mat ini ada konspirasi pada jaman dulu dari agama selain Islam, mereka mau umat muslim semakin jauh dari hal hal baik secara kan bulan muharram itu satu dari 4 bulan yg dimuliain Allah SWT, jadi dibikin dah tuh mitos mitos dibulan muharram macem dilarang nikah"

Saya pun menjawab "Wedeh the new world order ni salah satunya haha, tapi kalo dipikir pikir sih ada benernya omongan lu coy secara kan agama yg ono noh pengen bgt ngancurin Islam"

Menurut kepercayaan yang mereka anut turun temurun jika tetap nekat melaksanakan pernikahan pada bulan tersebut maka pasangan tersebut akan kena bala dari segi manapun bahkan sampai berimbas ke perceraian.

Lantas benarkah mitos tersebut?

Dalam Islam sendiri bulan Suro / bulan Muharram merupakan bulan yg dimuliakan Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam Hadist Riwayat Bukhari Muslim :

"setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut - turut yaitu Dzulqaidah, Dzulhijah dan Muharram. (satu bulan lagi adalah) Rajab."

Maksud dari empat bulan yang disebut haram dan suci adalah jika melakukan maksiat dibulan tersebut maka dosanya akan lebih besar dan jika melakukan amalan maka akan mendapatkan pahala yang lebih.

Jadi alangkah baiknya kita semua perbanyak melakukan kebaikan di empat bulan tersebut apalagi menikah secara kan menikah merupakan sunnah Rasulullah saw, maka pahala yang amat besar lah yang kita dapatkan.

"Jadi selama ini kita telat dibodohi dong bang dengan mitos tersebut?"

Bukan dibodohi sih tapi yang lebih tepat kita kurang belajar ilmu agama dan dengan mudahnya kita menelan mentah mentah anggapan seperti itu.

"Terus kita gak usah percaya ya bang?"

Ya tentu tidak dong sayang.

"Nah jadi kalo gitu termasuknya apa bang?"

Berdasarkan ceramah yg pernah saya dengerin mitos ini gak sesuai dengan syariat agama Islam dan ini termasuk Thiyarah / Tathayyur (Anggapan sial karena melihat atau mendengar sesuatu, ataupun karena sesuatu yang sudah maklum). Thiyarah / Tathayyur merupakan bagian dari Syirik.

Jadi dapat disimpulkan kalo kita mau melaksanakan pernikahan di bulan Muharram atau bulan Suro sah sah aja gak ada larangan sama sekali dalam Islam.

Lagi kok ya orang mau niat baik kok dilarang larang.

Tapi ya balik lagi ke kepercayaan masing masing.

Sekian yang dapat saya sampaikan, jika ada salah maupun kekurangan mohon dimaafkan dan berikan masukan dikolom komentar.

Wassalamu'alaikum wr.wb.